Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti Denmark pada akhir tahun 2009 menyatakan bahwa penggunaan telepon genggam (ponsel) ternyata tidak meningkatkan angka kejadian tumor otak
.
Para peneliti yang berasal dari The Institute of Cancer Epidemiology di Copenhagen telah melakukan pemantauan dan analisa terhadap angka kejadian tumor otak jenis glioma dan meningioma di daerah Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia selama 30 tahun, yaitu sejak tahun 1974 hingga 2003.
Selama periode waktu tersebut, ditemukan bahwa sebanyak 59.984 laki-laki dan perempuan yang berusia antara 20-79 tahun telah didiagnosis menderita tumor otak dari total jumlah penduduk dewasa sebanyak 16 juta penduduk. Sejak tahun 1974 hingga tahun 2003, angka kejadian glioma meningkat sebanyak 0,5% setiap tahunnya pada laki-laki dan meningkat sebanyak 0,2% setiap tahunnya pada perempuan.
Sementara angka kejadian meningioma meningkat sebanyak 0,8% setiap tahunnya pada laki laki dan sejak awal tahun 1990 angka kejadian meningioma meningkat sebanya 3,8% setiap tahunnya pada perempuan. Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa kecenderungan tumbuhnya tumor otak tidak mengalami perubahan sejak masa sebelum ponsel diperkenalkan (sebelum 1990) hingga beberapa tahun setelah ponsel diperkenalkan (hingga 2003).
Telah diketahui bersama bahwa diperlukan waktu beberapa tahun bagi tumor otak untuk tumbuh dan berkembang hingga dapat terdeteksi secara klinis. Jika penggunaan ponsel (sejak tahun 1990) memang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor otak, maka diperkirakan tumor tersebut sudah dapat terdeteksi keberadaannya sekitar tahun 1998-2003.
Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian ternyata tidak ditemukan peningkatan angka kejadian tumor otak antara tahun 1998-2003. Hasil penemuan tersebut mendukung beberapa penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya yang menunjukkan bahwa penggunaan ponsel jangka pendek maupun jangka sedang tidak meningkatkan risiko terjadinya tumor otak.
Menanggapi penelitian tersebut dr.Alison Ross, Peneliti Senior dari Cancer Research UK, menegaskan bahwa bukti ilmiah yang ada saat ini telah menunjukkan bahwa penggunaan ponsel dalam waktu kurang dari 10 tahun tidak meningkatkan risiko terjadinya tumor otak.
Namun, tidak menutup kemungkinan akan adanya peningkatan risiko terjadinya tumor otak pada penggunaan ponsel terus menerus dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun). Karena itu perlu dilakuan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adanya kemungkinan peningkatan angka kejadian tumor otak setelah penggunaan ponsel untuk jangka panjang.
Pernyataan tersebut juga disetujui oleh Isabelle Deltour, pemimpin penelitian tersebut, yang juga menganggap perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membutikan kebenaran pernyataan dalam penelitian tersebut, mengingat diperlukan waktu yang cukup lama bagi tumor otak untuk dapat berkembang dan dapat terdeteksi secara klinis.