Beberapa laki-laki yang mempunyai kadar vitamin amin D yang rendah yang terkandung dalam darahnya mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung serta keropos tulang atau akrab dengan sebutan dengan osteoporosis
. Penelitian yang diprakarsai atas kerjasama
Albert Einstein College of Medicine of Yeshiva University dan
Johns Hopkins University School of Medicine ini mengambil fokus pada lebih dari 1.000 laki-laki yang mempunyai kadar vitamin amin D dan hormon estrogen rendah di dalam darah mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadinya penyakit kardiovaskular.
Sebagaimana dikemukakan oleh ketua penelitian Dr. Michal L. Melamed, seorang asisten profesor dari bidang kesehatan mansyarakat serta dengan bantuan dari Dr. Erin D. Michos seorang ahli kardiolog; “Mereka juga secara pasti memperlihatkan meningkatnya resiko terjadinya osteopenia,” ungkap Melamed. Kondisi tersebut semakin menempatkan tingginya risiko terjadinya osteoporosis. “Hasil penelitian tersebut menganjurkan orang untuk mengkonsumsi vitamin D dan mulai mengkonsumsi obat untuk terapi osteoporosis, karena hal tersebut juga sangat berguna untuk mencegah terjadinya penyakit jantung,” ujar Michos praktisi kardiolog dari John Hopkins tersebut.
Pria dengan kadar vitamin D dan testosterone rendah, disisi lain tidak menyebabkan resiko terjadinya penyakit jantung atau osteopenia juga tinggi.
Melamed dan kawan-kawan berencana untuk melakukan analaisa mengenai contoh darah pada wanita , apakah hasilnya sama seperti yang mereka katakan . Penelitian ini membuktikan bahwa vitamin D dapat mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke serta osteoporosis.
Penemuan ini sudah dipresentasikan di pertemuan tahunan AHA (American Heart Association).
Bagaimana Meningkatkan Kadar Vitamin amin D
Penelitian memperlihatkan bahwa 41 % laki-laki dan 53 % wanita yang mempunyai vitamin D dibawah 28 nanogram per millimeter, kata Michos.
Universitas Kdokteran menyarankan bahwa minm vitamin D secara adekuat antara 200 – 400 IU untuk anak-anak dan dewasa sampai usia 70 tahun. Tetapi Michos merasa bahwa penggunaan vitamin D ini kadarnya tidak optimal didalam darah.
Michos menyarankan bahwa laki-laki dan wanita meningkatkan kadar vitamin D dengan makan makanan yang banyak mengandung lemak ikan seperti ikan kerapu, sardin, dan makarel. Ia juga menyarankan untuk mengkonsumsi vitamin amin dan kulit sebaiknya terpapar ultra violet untuk membantu pembentukan vitamin D. Seorang ahli nutrisi dari Universitas Tufts mengatakan pada penelitian terbaru bahwa terdapat hubungan antara kekurangan vitamin D dengan penyakit kardiovaskular.