PENELITI dari University of California, San Francisco, menemukan mutasi gen yang yang dikenal dengan DEC2. Gen ini menurut peneliti, merupakan gen pertama yang dikaitkan dengan perilaku tidur pada manusia. Manusia pembawa gen DEC2 tidak tidur lebih dari enam jam sehari tetapi tetap sehat dan jauh lebih aktif dibandingkan sebagian besar orang lainnya.
"Hal yang paling menarik, mutasi genetik bisa memicu munculnya perilaku tertentu pada manusia," tutur salah seorang peneliti Ying-Hui Fu, PhD, seperti dikutip situs webmd. Genetik bukan penyebab dari semua hal, terang Fu, tapi sangat jelas kalau komposisi genetik mempengaruhi perilaku manusia. Menurut ahli genetik dan peneliti di bidang tidur dari University of Lausanne, Switzerland Mehdi Tafti, PhD, hasil studi ini merupakan penemuan kunci yang telah lama dicaritahu oleh para peneliti lain."Ini merupakan gen pertama pada manusia yang secara dramatis bisa mengontrol tidur," terang Tafti.
Secara umum, terang pakar tidur Richard Simon Jr., MD, dari Kathryn Severyns Dement Sleep Disorders Center di Walla Walla, Wash, mereka yang tidur enam jam saja akan mengalami kelelahan."Sebagian besar mereka yang hanya tidur 6 jam sehari akhirnya tumbang."
Untuk membuktikan pengaruh gen ini terhadap tidur, Fu dan teman-temannya secara genetik menyiapkan agar tikus-tikus yang dijadikan objek percobaan membawa gen DEC2 dari manusia. Hasilnya, tikus-tikus tersebut tidur lebih sedikit dan terbangun lebih lama. Bahkan saat jam tidurnya diganggu, tikus mutan ini memerlukan tidur yang lebih sedikit untuk kembali pulih."Tikus-tikus tersebut tidak perlu tidur terlalu banyak," terang Fu.
Mengapa? Menurut Fu, gen mutan tersebut membantu tikus-tikus dan manusia untuk mengurangi keperluan tidur sambil tetap memungkinkan mereka tidur cukup lama agar tetap sehat.
Meskipun penemuan efek mutasi DEC2 ini sangat signifikan, terang Tafti, tetapi hanya mempengaruhi satu bagian dari proses tidur yang begitu kompleks."DEC2 mungkin mutasi yang sangat jarang terjadi. Hanya ditemukan pada 1 dari 60 keluarga." Jadi, lanjut dia, mutasi ini hanya menjelaskan sekitar 1% penyebab dari mereka yang mempunyai durasi tidur singkat."Dan kita belum menemukan keseluruhan penyebab."
.