Tidur merupakan kebutuhan dasar setiap orang
. Dengan tidur yang cukup di malam hari selama 8 jam setiap hari, akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan segar keesokan harinya. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk tidur nyenyak di malam hari. Bagi para pekerja yang dituntut untuk tetap terjaga sepanjang malam, mereka harus mengubah pola tidurnya, yaitu terjaga di malam hari dan tidur di pagi atau siang hari. Agar tetap terjaga dimalam hari, pada umumnya mereka akan mengonsumsi kopi.
Kandungan kafein dalam kopi yang mampu merangsang susunan saraf pusat manusia seringkali dimanfaatkan untuk melawan rasa kantuk yang menyerang dan meningkatkan stamina untuk bekerja di malam hari.
Namun demikian, seorang peneliti asal Kanada mengungkapkan bahwa ternyata kebiasaan minum kopi saat bekerja dimalam hari bukanlah suatu kebiasaan yang baik. Kebiasaan minum kopi akan menimbulkan gangguan tidur dan seiring dengan bertambahnya usia gangguan tidur yang ditimbulkan akibat kafein akan semakin buruk.
Pernyataan tersebut telah dibuktikan melalui penelitian yang diterbitkan oleh Journal Sleep Medicine. Penelitian yang dipimpin oleh Julie Carrier, seorang profesor di bidang psikologi dari University of Montreal, dilakukan terhadap 24 orang pria dan wanita. Para partisipan dalam penelitian tersebut dibagi mejadi 2 grup berdasarkan usia.
Grup pertama terdiri dari partisipan berusia 20-30 tahun, sementara grup kedua terdiri dari partisipan berusia 45-60 tahun. Seluruh partisipan diharuskan untuk melewati 2 malam tanpa tidur di ruang laboratorium sebelum mereka diizinkan untuk tidur di siang harinya. Kedua kelompok partisipan diminta untuk mengkonsumsi 200 mg cafein dan plasebo berbahan dasar lactose.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa seluruh partisipan yang mengkonsumsi pil kafein mengalami gangguan tidur saat mereka membayar hutang tidur di siang harinya, terutama partisipan yang berusia tua dimana mereka tidur 50% lebih singkat dari pada biasanya.
Selain itu pada kedua grup, baik usia tua maupun muda, didapatkan bahwa kafein juga akan menurunkan efisiensi tidur, menurunkan lama waktu tidur, mengganggu fase tidur dalam (
slow wave sleep) dan fase tidur REM (
Rapid eye movement). Kafein membuat tidur mereka menjadi lebih rentan dan mudah terganggu untuk bangun. Meskipun terdapat beberapa orang menyatakan bahwa dirinya mampu untuk langsung tidur setelah minum espresso, namun tanpa disadari tidur mereka sebenarnya tidak sedalam/senyenyak biasanya.
Karena itu, sebaiknya setiap orang yang telah berusia diatas 40 tahun harus mulai mengurangi jumlah kopi yang mereka konsumsi, terutama bagi mereka yang harus bekerja di malam hari. Mengurangi asupan kopi merupakan cara terbaik untuk memperbaiki kualitas tidur pada orang-orang usia paruh baya. Tidur berkualitas selama 8 jam/hari merupakan salah satu langkah untuk hidup sehat.