Menurut penelitian yang dilakukan oleh kelompok studi
Oxford Vaccine Group dari
Oxford University Inggris, sekitar 75 % anak yang divaksinasi Meningitis C (MenC) akan kehilangan imunitas atau kekebalan tubuhnya dalam melawan penyakit tersebut pada awal permulaan remaja
.
Penelitian yang dilakukan terhadap 250 anak-anak usia 6-12 tahun ini meneliti kekebalan tubuh yang masih bertahan selama 7 tahun setelah vaksin diberikan. Hasilnya, ternyata ditemukan bahwa hanya 25 % anak yang memiliki antibodi atau kekebalan dalam kadar tinggi yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit ini.
Para peneliti mengatakan bahwa anak-anak di Inggris masih terproteksi terhadap bakteri yang berbahaya ini melalui adanya sekelompok kekebalan yang sudah terbentuk. Artinya vaksinasi secara signifikan masih dapat menurunkan angka kejadian meningitis dalam populasi, dan juga perlindungan terhadap mereka yang tidak terproteksi.
Namun peneliti berpendapat bahwa perlindungan yang diberikan vaksin meningitis C pada permulaan masa kanak-kanak tidak berlangsung selamanya, sehingga perlu dilakukan suntikan penguat (booster) pada masa remaja sebelum terjadi kegagalan dalam populasi.
Angka kejadian MenC rendah
Adanya kegagalan dalam sistem pertahanan tubuh melawan MenC telah dilaporkan terjadi di Yunani, Belanda dan Spanyol.Sedangkan negara-negara yang telah memperkenalkan suntikan penguat (boosters) adalah Austria, Kanada dan Swiss.
Namun, para orang tua jangan terlalu khawatir saat ini, karena menurut juru bicara Departemen Kesehatan di Inggris, angka kejadian meningitis C secara kesuluruhan rendah. Pada tahun 2008-2009, di Inggris dan Wales terdapat 13 kasus-dan 9 diantaranya terjadi pada dewasa diatas usia 25 tahun yang belum pernah divaksinasi.
Apakah vaksin meningitis C?
Vaksin meningitis C (meningococcal conjugate) diberikan untuk melindungi infeksi yang disebabkan oleh meningococcal group C, yaitu tipe bakteri (Neisseria meningitidis) yang dapat menyebabkan meningitis (infeksi pada selaput otak) dan septikemia (adanya organisme yang membahayakan pada aliran darah dan dapat menyebabkan infeksi di seluruh sistem tubuh).
Namun vaksin ini tidak melindungi dari meningitis yang disebabkan oleh bakteri atau virus lain, seperti bakteri Haemophilus inluenzae tipe B yang dapat dicegah dengan vaksin Hib atau Steptococcus pneumoniae yang dapat dicegah dengan vaksin PCV.
Di Inggris, vaksin MenC merupakan imunisasi rutin yang disuntikkan untuk bayi ketika berusia 3 dan 4 bulan dan kemudian diberikan kembali dalam bentuk kombinasi Hib/MenC pada usia 12 bulan. Sedangkan di Indonesia, jenis vaksin yang memberikan perlindungan terhadap meningitis belum menjadi imunisasi rutin, namun dianjurkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Diantaranya vaksin Hib dan PCV, sedangkan vaksin MenC tidak masuk dalam daftar imunisasi rutin maupun dianjurkan.