Nyaris menyebalkan ketika awal masa periodik menstruasi harus dilalui dengan perubahan
mood, depresi, emosionil, hingga sensasi nyeri kram di perut ketika menstruasi berlangsung
. Hampir seluruh wanita pernah mengalami hal demikian. Gejala yang akrab dengan istilah
Pre-Menstrual Syndrome (PMS) ini akrab terjadi pada perempuan di usia akhir 2-an dan awal 40-an.
Salah satu penyebab keadaan PMS adalah perubahan hormon secara signifikan. Perubahan kinerja dan kinerja produksi hormon-hormon berkaitan membuat kondisi tubuh tidak menentu. Selain hormon, perubahan kadar zat kimia yang berada di dalam otak juga mengambil andil penting dalam keadaan PMS. Diantaranya seretonin, sebuah zat kimia (neurotransmitter) yang diyakini berperan penting dalam mengatur
mood sehingga memicu gejala-gejala PMS. Ketika kadar seretonin berkurang, keadaan fisik memiliki kecenderungan lelah, lemas, nafsu mencamil makanan menggila, serta gangguan tidur.
Selain itu masih ada juga faktor asupan nutrisi. Rendahnya kadar vitamin dan mineral tertentu juga menyebabkan perubahan
mood serta gejala PMS lainnya. Ketika tubuh kekurangan kadar vitamin B atau kalsium maupun magnesium, besar kemungkinan dapat memberikan dampak munculnya gejala PMS yang ada.
Tentunya faktor asupan nutrisi tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan pola makan dan gaya hidup seseorang. Ketika seorang mengonsumsi makanan asin berlebih yang berpotensi menimbulkan penimbunan cairan, keadaan tubuh menjadi semakin mudah memberikan kecenderungan gejala PMS. Belum lagi jika meminum minuman beralkohol ataupun kafein, gangguan mood serta keadaan kadar energi menjadi terganggu.
Jika memang gejala PMS yang ada mulai mengganggu dan menghambat rutinitas, maka cobalah mulai memperhatikan asupan nutrisi dari pola makan yang ada agar lebih sehat dan berkualitas secara kebutuhan gizi.
Ada beberapa makanan yang memiliki andil penting dalam peran penenang pikiran dan tubuh pada saat sebelum ataupun menstruasi, antara lain:
Wanita yang mengonsumsi minimal 4 takar atau lebih produk-produk susu per hari lebih berisiko kecil mengalami gejala PMS meliputi cemas berlebihan, perasaan kesepian, hipersensitif dan tegang. Demikian dipublikasikan dalam sebuah studi di the Archives of Internal Medicine.
Kacang Almond memiliki kandungan kaya akan vitamin E. Vitamin E pada Almond membantumengurangi produksi prostaglandins yang menjadi salah satu penyebab kram di perut.
Berkaitan dengan perihal berkurangnya kadar nutrisi dan gejala PMS serta nyeri pada saat menstruasi, asupan multivitamin sangat dianjurkan untuk dikonsumsi rutin guna menjawab kebutuhan asupan nutrisi tubuh yang hilang.
Tanaman umbi-umbian bernama asli
Curcuma Domestica Val ini memiliki kandungan protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Jika dikonsumsi secara rutin, kunyit berkhasiat menjaga keseimbangan stamina, terutama pada saat datang bulan. Kunyi juga ampuh untuk melancarkan menstruasi, mengatasi rasa nyeri haid, keputihan dan bau badan.
Sebuah penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan RS Dr. Hasan Sadikin Bandung mengemukakan, bahwa terdapat perbedaan signifikan pada orang yang diberikan asupan minuman yang memiliki kandungan kunyit dengan wanita yang tidak diberikan asupan minuman yang memiliki kandungan kunyit pada proses menstruasi. Wanita yang diberikan asupan minuman yang memiliki kandungan kunyit menunjukkan kondisi berkurangnya gejala PMS.