Sudah sering kita mendengar bahwa makanan yang kaya akan antioksidan merupakan kunci mencegah alzheimer
. Selain antioksidan, ada sejenis vitamin penting yang dapat menghindarkan kita dari kepikunan, yakni vitamin B3 atau niacin. Vitamin ini bahkan mampu menurunkan risiko terkena alzheimer hingga 80 persen.
Dalam suatu penelitian untuk menguji seberapa besar niacin atau vitamin B3 dapat memberi efek pada alzheimer, peneliti dari The Rush Institute for Healthy Aging di Chicago, Amerika Serikat, menghitung diet dan kecakapan mental 3.718 orang tua selama kurun waktu sembilan tahun.
Dari situ diketahui, dibandingkan dengan yang hanya memperoleh 12 miligram niacin per hari, mereka yang mendapatkan 22 miligram niacin pada diet harian memiliki risiko 80 persen lebih kecil untuk terkena penyakit alzheimer.
Memang belum diketahui secara persis bagaimana kaitan mekanisme niacin untuk kesehatan otak. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa niacin atau vitamin B3 sangat penting bagi saraf penerima isyarat.
Dianjurkan untuk mengonsumsi niacin setiap hari sekitar 14 sampai 16 miligram. Kepala peneliti institute tersebut, Martha Morris, menyatakan bahwa tidak berbahaya bagi yang mengonsumsi lebih daripada itu. Diingatkan, hasil terbaik terlihat pada mereka yang mengonsumsi niacin atau vitamin B3 yang didapat dari makanan, bukan dari suplemen.
Karena itu, ia menganjurkan pada orang segala usia untuk menambah asupan niacin yang bisa didapat dari ayam dan ikan salmon.