Putri saya, 18 bulan, BB 10,6 kg dan TB 80 cm, 2 bulan terakhir ini matanya sering bintitan, dan berpindah-pindah tempat. Malah pernah 1 x operasi sesuai anjuran dokter (bintit kelihatan sudah matang & di kelopak mata bawah sebelah luar). Diberi salep mata & antibiotik oral. Bintit yang sekarang ada di kelopak mata atas kanan dan kiri sebelah dalam. Padahal saya sangat menjaga kebersihan mata dan tangan anak saya, apalagi sejak ia kena bintitan. Dia juga tak pernah mengucek matanya & jarang berada di udara terbuka yang rentan polusi udara & debu. Sejauh ini anak juga kelihatan ceria, tak bermasalah dengan pola tidur & makan, malah saya perbanyak makan buah dan sayurannya.
Benarkah bintitan itu karena susu/telur? Dua minggu terakhir ini saya telah mengurangi susunya. Memang bintitannya mengecil, tidak keras dan kemerahannya berkurang. Jika memang benar karena susu, perlukah susunya diganti dengan susu kedelai, karena kemungkinan alergi susu sapi? Bagaimana dengan porsinya, porsi yang sudah dikurangi atau seperti dulu lagi? Bisakah alergi tiba-tiba muncul, karena sejak bayi dia minum susu sapi? Amankah minyak ikan (prolacta for baby) diberikan pada anak yang sedang bintitan? Perlukah memberi antibiotik karena selama ini saya hanya memberi salep mata dan saya belum ke dokter lagi sejak bintitannya mengecil? Apakah bintit ini bakat si anak atau menurun, karena pamannya bila banyak makan telur matanya jadi bintitan & sembuh dengan sendirinya? Terima kasih. (Joyce - Cirebon)
Sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter spesialis mata yang akan menentukan jenis penyakitnya serta memastikan apakah si kecil memerlukan antibiotik. Perlu dicamkan bahwa setiap obat berpotensi racun bagi tubuh jika tidak diberikan dengan tujuan serta dosis yang tepat. Apalagi antibiotik bukanlah obat bebas, melainkan harus diberikan dengan resep dokter.
Jika menyimak cerita di atas bahwa putri Ibu menderita bintitan yang berkurang setelah membatasi konsumsi susu (dan telur?), selain itu juga ada riwayat atopi dalam keluarga (paman juga bintitan kalau makan telur), kemungkinan besar penyebabnya adalah faktor alergi. Untuk membuktikan hal ini, Ibu dapat menghentikan konsumsi telur dan susu sementara waktu. Jika bintitan tersebut sudah membaik, boleh dicoba kembali mengonsumsi susu sapi dulu. Jika tidak ada reaksi, kemudian dicoba mengonsumsi telur saja. Jika tetap tidak muncul, mungkin bintitan tersebut timbul oleh penyebab lain. Sebaliknya bila bintitan jelas timbul karena susu sapi atau telur, sebaiknya sementara waktu menghentikan konsumsi kedua makanan tersebut. Setelah 6 bulan, boleh dicoba lagi makan kedua makanan tersebut, apakah anak sudah dapat mentoleransi makanan yang semula alergen tersebut
.
Title :
Mata Anak Bintitan Karena Pengaruh Alergi Susu dan Telur
Description : Putri saya, 18 bulan, BB 10,6 kg dan TB 80 cm, 2 bulan terakhir ini matanya sering bintitan, dan berpindah-pindah tempat. Malah pernah 1 ...
Rating :
5