Anak usia 2 tahun dari Florida bebas dari gejala
Juvenile Myelomonocytic Leukemia (JMML), sejenis kanker darah yang terjadi pada anak, 17 bulan setelah melakukan transplantasi
cord blood (darah yang berasal dari tali pusat atau ari-ari) dari
the National Cord Blood Program (NCBP) of the New York Blood Center’s Howard P. Milstein National Cord Blood Center.
JMML adalah jenis leukimia yang terjadi pada anak di bawah usia 3 atau 5 tahun dan angka kejadiannya berkisar kurang dari 1% dari jenis leukimia pada anak. Prognosis atau angka kesembuhan JMML sangat rendah dan umumnya anak yang menderita JMML meninggal sebelum mencapai usia 3 tahun.
Adolfo Gonzalez didiagnosis JMML pada usia 13 bulan, “Adolfo tidak akan hidup sampai saat ini bila bukan karena transplantasi
cord blood,” kata Gary Kleiner, M.D., Ph.D., dokter spesialis anak sub imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Miami. “Ibu dari Adolfo yang telah mendonasikan
cord blood anaknya ke bank penyimpanan yang merupakan bagian dari
New York’s National Cord Blood Program, telah menyelamatkan nyawa anak ini.
Terapi untuk adolfo meliputi kemoterapi untuk menghancurkan sel leukimianya yang diikuti dengan transplantasi cord blood dari NCBP. Adolfo mengalami suatu komplikasi, namun 2 minggu setelah dia mendapat infus sel stemnya, sel darah putihnya perlahan kembali ke jumlah normal. Adolfo tidak memiliki tanda-tanda leukimia sampai dengan 17 bulan kemudian.
Penyimpanan cord blood ini hanya dianjurkan apabila terdapat riwayat penyakit genetik di dalam keluarga. Darah yang diambil dari tali pusat janin baru lahir sebelum diklem sebanyak 180 ml ini, dipercaya memiliki stem sel yang dapat menyembuhkan penyakit genetik dalam keluarga tersebut.