Banyak sumber albumin yang bisa kita manfaatkan seperti telur susu dan daging. Bagaimana dengan ikan gabus? ikan ini dikenal juga dengan nama kutuk, aruan, kocolan, bogo, licingan, atau dalam bahasa Inggris disebut common snakehead
. Beberapa penelitian telah dipublikasikan diantaranya disampaikan oleh Prof. Doktor.Ir. Eddy Suprayitno MS, Guru Besar Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang dalam Rapat Senat Terbuka Tgl 4 Januari 2003.Lebih lanjut melalui dokter bedah Digestif dalam penelitiannya dia telah melakukan verifikasi antara Human Serum Albumin dengan Fish Albumin Ikan Gabus dan terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka hingga 30 % (dari rerata 10 hari menjadi 7 hari).
Memang tidak semua orang suka dengan rasa dan bau amis ikan gabus. Hal ini sudah disiasati dengan cara ikan gabus dibuat ekstrak dalam bentuk bubuk lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Penelitian ini dilakukan oleh Prof. DR. dr. Nurpudji A. Taslim, MPH., SpGK., ahli gizi dari CFNH (Center for Food, Nutrition, and Health) bersama rekan-rekannya di Universitas Hasanudin, yang berhasil membuktikannya. Penelitian ini dilakukan di RS Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah beberapa kali mengonsumsi ikan gabus, kadar albumin si pasien meningkat sehingga kesehatannya pun membaik lebih cepat. Beberapa penelitian juga bernada sama yaitu ada manfaat ikan gabus untuk meningkatkan kadar albumin.
Tentunya tidak hanya berhenti pada ikan gabus saja. Masih banyak jenis ikan lainnya yang belum dilakukan penelitian. Tidak hanya nilai albumin saja yang diperhatikan tetapi juga asupan gizi seimbang. Karena tubuh juga membutuhkan zat gizi dari karbohidrat, lemak, protein jenis lain, vitamin dan mineral. Dan tetap mengikuti advis dokter yang merawat.