Menjadi tua adalah takdir setiap manusia dan tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan hanyalah memperlambat penuaan terutama yang terjadi secara dini. Caranya dengan menjalani pola hidup sehat dengan memperbaiki pola makan. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, ketua program studi Doktor, Fakultas Kedokteran UI, mengatakan pola makan yang harus diterapkan untuk menghindari penuaan dini adalah dengan mengurangi asupan zat gizi makro. "Orang tua itu sudah tidak butuh zat gizi makro. Karena zat gizi makro berfungsi untuk tumbuh kembang, orang tua sudah tidak memerlukan itu," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/8 ).
Zat gizi makro yang dimaksud adalah kalori. Ia menuturkan, kebutuhan kalori orang dewasa hanya berkisar berkisar 1700-1900 . "Jadinya hindari makanan yang banyak mengandung kalori," saran dia. Ia menambahkan, meski asupan zat gizi makro dikurangi, asupan gizi mikro perlu ditambah. Semakin tua, tubuh semakin membutuhkan gizi mikro seperti zinc dan selenium. Keduanya juga berfungsi sebagai antioksidan yang berguna bagi regenerasi sel. Zat gizi mikro bisa didapat dari sayur dan buah. Kacang-kacangan seperti kedelai juga berkhasiat untuk menghindari penuaan dini.
Selain menambah gizi mikro, protein tetap harus dikonsumsi. Pasalnya protein berguna untuk mengganti sel-sel yang telah usang. Dikatannya umur 30 tahun waktu yang tepat melakukan pencegahan penuan dini. Pasalnya pada usia tersebut, seseorang tidak lagi mengalami perkembangan fisik.
Ia mengakui, Berbeda dengan suntik hormon yang hasilnya dapat dilihat langsung, cara ini membutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasilnya. Namun pencegahan penuaan dini dengan mengatur pola makan lebih aman. "Suntik hormon tidak alami, suatu rekayasa manusia," kata dia. Ia menuturkan, penyuntikan hormon tersebut dapat mengganggu siklus hormok yang ada dalam tubuh. Dan hal tersebut dapat berbahaya. "Makanan efeknya pelan, tapi tidak merubah sistem dalam tubuh," kata dia.
Sedangkan suplemen, lanjutnya memang dapat membantu mencegah penuaan dini. Namun harga suplemen yang mahal, sehingga jarang yang bertahan lama menggunakan suplemen tersebut. "Suplemen mahal mahal, takut tidak berlanjut. Semakin tua kebanyakan orang semakin tidak punya duit. Jadi lebih baik mengonsumsi makanan yang tepat," tukasnya
.