BANYAK
cara untuk menurunkan berat badan. Biasanya orang akan fokus memilih makanan sehat yang bisa membantu menurunkan berat badan. Apakah ini cara yang tepat? Menurut para pakar
behavioral psychologists, daripada fokus memilih makanan sehat, ada baiknya lebih fokus menemukan alasan mengapa Anda mengonsumsi makanan tidak sehat. Jika sudah menemukan akar masalahnya, tentunya Anda bisa mengatasinya dengan lebih mudah.
Berikut beberapa pemicu pola makan tidak sehat menurut hasil studi pakar
behavioral psychologists tersebut :
- Kepraktisan merupakan faktor utama dalam menentukan pilihan makanan. Jika Anda tidak suka memasak, pastinya akan langsung memilih makanan siap saji.
- Akses yang sangat mudah jika Anda meletakkan permen dalam posisi yang bisa dijangkau tangan, maka akan sulit untuk menahannya. Jika permen tersebut diletakkan di lemari yang jauh dari Anda, maka Anda pasti akan makan lebih sedikit. Jika tidak ada di rumah, kemungkinan mengonsumsinya juga akan semakin menurun.
- Insiden makan berlebih bukan dipicu oleh rasa lapar atau rasa makanan yang lezat, tetapi keranjingan emosional dan psikologis.
- Porsi besar akan membuat Anda makan lebih banyak (bahkan jika Anda tidak menghabiskannya). Sekaligus tidak ada hubungan antara makan pagi, siang, atau malam. Sebagai contoh, makan porsi besar di siang hari tidak akan membuat Anda makan lebih sedikit di malam hari.
- Sebenarnya kita makan atau minum lebih banyak dari container besar yang setengah terisi dibandingkan dari container kecil yang penuh. Tapi, Anda mungkin berpikir sebaliknya.
Untuk mengatasi masalah ini, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:
1. Belajar membedakan rasa lapar dan kerajingan makanan
Untuk membedakan rasa lapar dengan kerajingan makanan, sediakan waktu sepuluh menit sebelum makan sesuatu. Jika dalam waktu ini Anda memutuskan melakukan aktivitas lain dan menyadari kalau Anda tidak lapar, berarti itu tanda kerajingan. Tapi, jika rasa lapar tetap bertahan, makanlah.
2. Atasi rasa bersalah
Semua orang cinta makanan, tapi kita berusaha menahan godaan dan rasa bersalah, hal ini akan membuat Anda merasa buruk dengan diri sendiri. Anda tentunya tidak bisa menikmati makanan jika harus terus menghitung kalori dari makanan yang dikonsumsi. Yang perlu Anda lakukan adalah menerapkan kebiasaan makan sehat. Dengan begitu Anda bisa berlatih secara alami dan makan dengan porsi yang tepat tanpa harus berpikir keras mengenai jumlah kalori makanan.
3. Kunyah makanan sebelum menelan
Mengunyah makanan tidak hanya membantu proses pencernaan, tetapi juga membantu gerak makanan. Cara ini juga bisa membantu Anda mengurangi asupan makanan. Merekavyang makan cepat cenderung memasukkan makanan sebanyak mungkin tapa memberi kesempatan perut memberikan isyarat kenyang. Dengan mengunyah, Anda bisa menyadari rasa kenyang dan lebih tahu kapan harus berhenti makan.
4. Konsumsi makanan yang membuat Anda merasa nyaman
Belajarlah mengenali dan memadukan makanan yang membuat Anda merasa lebih sehat dibandingkan makanan yang malah membuat Anda merasa bersalah. Makanan seperti sayuran dan buah akan membuat Anda merasa lebih baik. Sedang terlalu banyak gula bisa membuat Anda depresi dan terlalu banyak jagung bisa membuat perut kembung.
5. Perhatikan porsinya
Cobalah gunakan gelas dan sendok untuk membandingkan ukuran yang biasa Anda makan dengan ukuran yang tertera di label makanan. Untuk melatih kontrol porsi makan, cobalah menyeimbangkan makanan dan snack dengan berbagai variasi makanan sehat. Makanlah makanan yang Anda suka, tetapi jangan lupa kontrol porsinya.
6. Kenali lapar emosional dan lapar fisik
Lapar fisik merupakan proses fisiologis yang muncul setiap 3-4 jam sekali. Jika tidak menanggapi rasa lapar ini, maka rasa lapar akan menghilang dan tubuh mulai melambat untuk menghemat energi. Sedang lapar emosional meliputi kenginan makan saat sedih, gembira, cemas, atau bosan. Membedakan kedua hal ini bisa menghindarkan Anda dari makan berlebih
.