Bersepeda merupakan bentuk olahraga yang mudah dilakukan dan penggemarnya pun tidak sedikit
. Maka, mungkin terdengar aneh apabila Anda pernah mendengar seseorang atau membaca artikel yang menyebutkan penurunan aspek kesuburan pria akibat bersepeda. Lalu bagaimana fakta yang sebenarnya?
Secara umum, berolahraga tidak berefek buruk terhadap tingkat kesuburan pria. Pada beberapa kasus justru berolahraga secara teratur dapat membantu beberapa keluhan terkait aspek fertilitas pria, seperti membantu ejakulasi dini atau perbaikan kualitas sperma.
Tidak jarang bersepeda dituding dapat membuat rusaknya kesuburan seorang pria, akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Anda tidak perlu terlalu khawatir kesuburan Anda terganggu apabila Anda bersepeda dengan baik dan benar, kecuali bila Anda adalah seorang atlet sepeda profesional ataupun amatir yang melakukan latihan intensitas tinggi dengan volume tinggi setiap harinya.
Dugaan bahwa kesuburan pria dapat dipengaruhi oleh bersepeda adalah melalui mekanisme penurunan kualitas sperma yang diproduksi. Penurunan kualitas sperma ini dapat terjadi akibat dua hal, yaitu cedera/trauma dan panas/peningkatan suhu tubuh. Trauma dapat timbul di daerah skrotum atau testis dan biasanya akibat benturan atau friksi atau juga penekanan yang lama dengan sadel sepeda. Sementara panas atau peningkatan suhu dapat timbul akibat celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat serta friksi yang timbul saat bersepeda, baik dengan tubuh maupun sadel sepeda.
Selain itu, gangguan pada sistem reproduksi pria yang dapat terjadi akibat bersepeda dengan tidak benar dapat bermacam-macam. Masalah yang paling sering terjadi adalah cedera saraf/nervus di daerah penis dan testis akibat penekanan dengan sadel. Selain itu dapat juga terjadi kontusio testis atau dalam bahasa awam disebut memar testis. Ttrauma penis, torsio testis atau terpuntirnya testis, iritasi prostat, juga pernah dilaporkan terjadi.
Akan tetapi, hal-hal yang dihawatirkan ini dapat dicegah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya trauma, gangguan ataupun keluhan seputar daerah urogenital pria:
- Pilihlah sadel yang tepat dan nyaman. Sadel yang dianjurkan adalah sadel yang cukup lebar sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara bagian belakang sadel dengan ujung tulang duduk Anda. Apabila sadel terlalu sempit, tulang duduk Anda akan jatuh ke samping sadel dan menyebabkan ujung sadel/hidung sadel menekan testis dan nervus di daerah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan rasa kebas atau nyeri. Anda juga dapat memilih sadel yang mempunyai cekungan atau lembah di tengah sehingga dapat mengurangi tekanan ke daerah testis.
- Gunakan celana bersepeda yang memiliki bantalan (padded) sehingga dapat mengurangi benturan ke daeerah testis.
- Ubah sedikit posisi duduk Anda di sepeda setiap 10 menit bersepeda atau condongkan ujung sadel sedikit ke bawah sehingga penekanan pada testis berkurang.
- Apabila terdapat opsi dalam memilih rute, sebisa mungkin hindari rute yang melibatkan jalanan yang berbatu atau yang berpotensi menimbulkan goncangan dan hentakan antara sadel dan badan.
- Apabila terjadi hentakan atau goncangan di sepeda, Anda dapat sedikit mengangkat badan atau mengurangi tekanan badan pada sadel sehingga gaya benturan tidak sepenuhnya diteruskan. Akan tetapi berhati-hati pula agar Anda tidak kehilangan keseimbangan ketika mengangkat tumpuan saat bersepeda. Oleh karena hal inilah maka tidak terlalu dianjurkan untuk mengambil posisi berdiri saat bersepeda kecuali Anda betul-betul yakin dapat mengontrol sepeda dengan baik.
Terakhir, apabila Anda mulai merasakan timbul keluhan seperti
nyeri atau rasa kebas di daerah skrotum/testis maka segeralah temui dokter spesialis urologi untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi yang sesuai sedini mungkin.