Berdasarkan survey yang dilakukan oleh IndoPacific Edelman yang bekerja sama dengan Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (URPM FKM UI) baru-baru ini, sekitar 79 persen dokter percaya akan sumber informasi medis teraktualnya dari internet. Survei ini melibatkan 300 dokter yang dipilih secara acak di daerah Jabodetabek yang terdiri dari 57 persen dokter umum dan 43 persen dokter spesialis.
Bahkan ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Prijo Sidipratomo, MD mengungkapkan bahwa para dokter bisa mendapatkan informasi dari jurnal-jurnal kedokteran yang cukup baik seperti
New England Journal of Medicine. Hal ini tentu menjadi pencerah bagi para dokter yang kesusahan mencari sumber informasi kesehatan di media lainnya seperti koran, televisi atau tabloid.
Sebagian besar dokter juga telah menyarankan pasiennya untuk menggunakan informasi kesehatan dari situs-situs kesehatan yang terdapat di internet sebagai acuan. Pun dengan adanya internet, hubungan antara para dokter dan pasiennya yang aktif di dunia internet menjadi lebih baik. Pasien dan dokter menjadi lebih komunikatif, karena dengan tidak adanya ruang dan waktu di antara mereka, maka pasien dapat bertanya lebih banyak tentang kesehatan kepada dokternya.
Komunikasi yang intens antara dokter dan pasiennya dapat meningkatkan interaksi yang baik di antara keduanya. Prof dr Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH dari FKM UI yang ikut berpatisipasi dalam acara Survei Praktisi Kesehatan 2010 ini berkata bahwa salah satu faktor yang membuat banyak masyarakat berobat ke luar negeri adalah komunikasi yang jelek antara dokter dan pasien. Dengan adanya komunikasi yang baik lewat internet di antara keduanya, maka diharapkan hal ini dapat menurunkan jumlah pasien yang berobat ke luar negeri.
Selain berinteraksi dengan pasiennya, internet semakin memungkinkan para dokter untuk dapat saling bertukar informasi dengan koleganya. Misalnya, lewat
blog pribadi antar dokter,
mailing list antar dokter, website edukasi kesehatan, dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa media dan situs di internet kini telah dipakai oleh praktisi kesehatan sebagai salah satu sumber informasi yang terpercaya dengan tujuan edukasi kesehatan.