Bila Anda mempunyai kerabat yang meninggal mendadak tanpa dapat diterangkan penyebab kematiannya, pemeriksaan genetik setelah kematian efektif untuk mengidentifikasi mutasi yang menempatkan Anda dan
anggota keluarga Anda kemungkinan resiko fatal terjadinya gangguan irama jantung, demikian dilansir dalam penelitian terbaru dilakukan.
Pemeriksaan gen setelah kematian merupakan cara yang lebih baik untuk menentukan resiko jantung pada sanak keluarga, pemeriksaan jantung sebaiknya dimulai dari keluarga generasi pertama, kata peneliti Michael J. Ackerman, MD, PhD, dari the Mayo Clinic in Rochester, Minn.
Hampir 300.000 orang Amerika setahun menderita kematian jantung mendadak, di mana seseorang meninggal dalam beberapa menit setelah tiba-tiba kehilangan fungsi jantung.
Cacat genetik menjelaskan sampai dengan 25% sampai 30% dari kasus ini, kata Ackerman. Tapi pemeriksaan genetic tidak membuktikan adanya penurunan resiko, pendekatan yang disarankan adalah melakukan pemeriksaan jantung secara komprehensif untuk keluarga generasi pertama, katanya.
Penelitian pada 146 orang yang meninggal mendadak tanpa diketahui sebabnya, menurut Ackerman dan kawan–kawan memperlihatkan 2 gen yang mempunyai kelainan irama jantung yang berhubungan dengan kematian jantung mendadak.
Hasilnya memperlihatkan 40 orang (27%) mempunyai 1 dari 2 mutasi yang diketahui menyebabkan kematian jantung mendadak.
Kendala utama pemeriksaan genetic ini adalah perusahaan asuransi yang tidak mengganti biaya pemeriksaan, sementara mereka membayar lebih mahal untuk melakukan pemeriksaan jantung pada semua anggota keluarga.
Ahli jantung dari Jhon Hopkins, Gordon Tomaselli, MD, Ia menuturkan bahwa Ia berharap agar data ini dapat mendorong banyak peusahaan asuransi mau membayar pemeriksaan gen. Data ini dilaporkan pada pertemuan tahunan AHA (American Heart Association).