Panduan dari Departemen Kesehatan Inggris menganjurkan agar bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama masa kehidupan
. Akan tetapi, studi terbaru dari Finlandia menemukan hal yang cukup bertentangan. Menurut studi mereka, memberi bubur kepada bayi di awal kehidupan justru bisa melindungi dari serangan asma. Peneliti menemukan, bayi yang dikenalkan dengan bubur atau makanan dari
oat lainnya berisiko lebih kecil mengalami gangguan pernafasan. Bayi yang mulai diberi makan
oat sebelum berusia lima bulan berisiko 66,6 persen lebih kecil mengalami asma di kehidupan selanjutnya dibandingkan anak-anak yang diberi makan oat setelah usia lima bulan.
Mengonsumsi
oat di awal kehidupan, menurut peneliti, berperan penting dalam melawan penyakit.
Dalam studi yang dipublikasikan di
British Journal of Nutrition ini, para peneliti mempelajari hampir 1.300 anak dari orangtua yang turut ambil bagian dalam studi mengenai diet dan gaya hidup antara 1996 dan 2000. Peneliti melihat efek makanan tertentu dalam menurunkan atau meningkatkan risiko asma dan demam.
Masing-masing keluarga diminta merekam pola makan bayi mulai dari awal kehidupan. Peneliti mengikuti perkembangan anak-anak ini paling tidak selama lima tahun.
Hasil menunjukkan, bayi yang diberi bubur dalam lima bulan pertama kehidupan berisiko 64 persen lebih kecil mengalami gangguan dada saat memasuki usia lima tahun dibandingkan mereka yang tidak makan bubur atau makan bubur di atas usia lima bulan. Selain itu, mereka juga paling jarang mengalami demam saat memasuki usia lima tahun.
"Temuan kami mengindikasikan bahwa menunda pemberian
oat pada bayi bisa meningkatkan risiko asma saat mereka memasuki usia lima tahun," tutur peneliti, sepeti dikutip situs
dailymail.
Dalam beberapa tahun terakhir, bubur telah dikenalkan sebagai makanan sehat. Beberapa studi menunjukkan bahwa satu mangkuk ukuran sedang bubur tiap pagi bisa mengurangi kolesterol hingga 10 persen.