Tak sedikit para ibu yang was-was jika anak mulai tak mau makan. Namun perlu dipahami, letak masalahnya bukan pada diri anak
. Bagaimana Anda memberi perhatian penuh saat waktu makan, dan kreativitas yang dibuat agar makan menjadi menyenangkan buat anak, itu yang penting. Rina Poerwadi, praktisi Holistic Aromatherapy, dalam konferensi pers "100% Nutrisi untuk Buah Hati" yang diadakan oleh MeadJohnson di Jakarta, Rabu (3/1/2010), berbagi rahasia. Diakuinya kreativitas Anda menjadi ujung tombak supaya anak lahap dengan makanannya, seperti:
Waktu makan menjadi hiburan bagi anak
Menghibur anak tak sekadar mengajaknya jalan ke mal, lalu mampir ke restoran cepat saji dimana menu kesukaan anak menunggu di sana. Kenali makanan kesukaan anak, lalu buatkan spesial untuknya dengan memasak sendiri di rumah. Jika perlu libatkan anak menyiapkan makanan. Dengan cara ini, anak merasa terhibur karena bisa menikmati makanan ala restoran di rumah buatan mamanya. Tanda dia menyukai masakan Anda adalah, makannya lahap, tak bosan, dan meminta dibuatkan lagi keesokan harinya. Jika sudah begini, Anda pun bisa senyum sumringah. Untuk menjalani ini tentu Anda perlu mengubah kebiasaan tak suka memasak menjadi semangat mencari menu baru, lalu mulai belajar membuatnya. Harus dicoba bukan?
Mengakali sayuran
Sayur menjadi musuh besar bagi anak. Memberikan sayur dalam bentuk utuh memang tak selamanya berhasil. Padahal sayur penting untuk asupan serat dan vitamin pada anak. Untuk menyembunyikan sayuran dalam makanan anak, rebus sayuran (misalkan brokoli), lalu gunakan air rebusan sayur untuk dicampurkan pada makanan anak. Karena, jika Anda merebus sayuran, vitamin pada sayuran akan larut pada kuah sayuran tersebut. Memang, anak tidak memakan brokoli secara langsung, tapi biarkan proses masuknya asupan gizi dari sayuran berjalan bertahap. Jangan memaksakan anak, karena nantinya anak akan merasa waktu makan begitu menyebalkan.
Asupan gizi terpenuhi dengan kreasi menu
Kreasikan menu di rumah dengan asupan gizi yang tepat untuk kebutuhan anak. Tentu saja gizi yang baik harus disesuaikan dengan umur dan berat badan anak. Tidak usah terlalu mengkhawatirkan apakah angka kecukupan gizi pada anak sudah terpenuhi. Berikan makanan dengan asupan gizi lengkap secara bertahap, termasuk dalam memberikan susu. Campurkan saja susu dalam menu sup kreasi Anda. Lagi-lagi, rajinlah mengumpulkan menu sehat untuk anak dan variasikan sesuai kebutuhan.
Ciptakan suasana seru
Keterlibatan orangtua menjadi penting untuk urusan makan pada anak. Jika Anda punya kebiasaan minum teh, dan anak Anda sudah waktunya makan ringan, ciptakan permainan seru. Ajak anak, misalkan bermain minum teh, belikan cangkir kecil yang menarik buat anak-anak, lalu berikan sup pada anak, sementara Anda minum teh. Dengan cara ini Anda menciptakan kebersamaan dengan buah hati, sementara asupan gizinya pun terpenuhi.