Dengan hormat, saya punya anak laki-laki berusia 5,5 tahun. Masalah yang dialaminya adalah seputar berkemih. Tiba-tiba anak saya mengeluh merasakan sakit saat kencing, lalu saya bawa dia ke dokter dan solusinya anak saya harus disunat. Dua bulan kemudian dia merasakan sakit kembali saat kencing dan disarankan dokter untuk rontgen BNO yang hasilnya "batu radiopak lonjong di daerah buli-buli; kesan, vasikolitiasis."
Yang ingin saya tanyakan, apa maksud dari keterangan di atas? Apa penyebab terjadinya kencing batu? Apakah perlu dioperasi dan apa risikonya? Lebih aman dengan dibedah atau memakai sinar laser? Saat ini anak saya sedang menjalani pengobatan alternatif, apakah harus segera dioperasi? Saya sangat mengharapkan penjelasannya. Terima kasih banyak. (Samsiah - Cirebon, Jabar)
Dari hasil foto rontgen tampaknya ada batu radioopak (maksudnya batu yang bisa dilihat jelas dengan foto rontgen). Lawannya adalah batu radiolusen yang tidak jelas melalui foto rontgen. Sayang tidak dikatakan berapa besar ukuran batu tersebut. Lokasi batu tersebut ada di buli-buli yaitu kandung kemih yang berada di atas tulang kemaluan.
Jika batu ini tidak dikeluarkan akan menimbulkan gangguan seperti nyeri saat berkemih. Dalam jangka panjang dapat menimbulkan infeksi di kandung kemih yang jika dibiarkan infeksi tersebut akan merambat ke ginjal. Jika infeksi ginjal berlangsung kronik dapat menimbulkan gagal ginjal dengan segala konsekuensinya, misalnya harus cuci darah yang akan makan biaya sangat besar serta tidak menyembuhkan.
Jika ukuran batu cukup bermakna (> 1-2 cm) sebaiknya segera dioperasi saja untuk menghindari efek negatif seperti yang saya sebutkan tadi. Penyebabnya mungkin karena infeksi di kandung kemih yang mudah terjadi jika ia belum disunat. Hal lain adalah jika ada kekurangan vitamin A yang dapat mengakibatkan kulit di dalam kandung kemih mudah mengelupas sehingga menjadi awal dari terbentuknya batu
.