Doktrin yang mengatakan bahwa orang-orang dengan sifat optimis cenderung akan hidup lama daripada orang-orang pesimis ternyata bukanlah sekedar anggapan belaka. Menurut studi yang dipublikasikan pada tanggal 28 Februari dalam jurnal
Archives of Internal Medicine, pasien berpenyakit jantung lebih mungkin untuk bertahan hidup jika mereka memiliki pandangan yang positif (optimis).
Penelitian ini berawal dari kuisioner psikologis yang dijawab oleh 2.800 pasien berpenyakit jantung mengenai kepercayaan mereka terhadap kemampuan diri sendiri untuk pulih dari penyakitnya, dan juga segera kembali ke aktivitas sehari-harinya
. Setelah 15 tahun, 1.637 pasien meninggal, 885 (54 persen) adalah akibat dari penyakit jantung. Para peneliti dari Duke University Medical Center mengatakan bahwa hanya terdapat kurang dari 30 persen dari orang-orang yang bersikap optimis meninggal selama penelitian.
Peningkatan risiko kematian di antara pasien yang mempunyai sifat pesimis tetap berlaku, bahkan setelah para peneliti meneliti hal tersebut dengan sejumlah faktor, termasuk tingkat keparahan penyakit jantung, usia, jenis kelamin, pendapatan, depresi, dan dukungan sosial.
John. C. Barefoot, penulis utama dalam penelitian tersebut mengatakan dalam sebuah rilis berita Duke, “Studi ini termasuk unik karena ternyata sikap pasien terhadap penyakit mereka tidak hanya mempengaruhi mereka untuk kembali ke aktivitas sehari-hari mereka saja, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mereka dalam waktu jangka panjang dan kelangsungan kehidupan mereka nantinya.”
Para peneliti juga berpendapat bahwa sikap optimis dapat lebih efektif dalam membantu menangani kondisi pasien, misalnya mereka jadi lebih mengikuti jadwal perawatan mereka dengan cermat. Sementara itu, pasien yang bersikap pesimis mengalami lebih banyak ketegangan dan stres yang dapat merusak kesehatan mereka.
Yang dapat menjadi pelajaran dari studi ini adalah dengan bersikap optimis Anda tidak hanya akan merasa lebih baik, tetapi juga berpotensi untuk hidup lebih lama dibanding dengan orang-orang yang selalu bersikap pesimis.