Tidak semua orang pernah mendengar atau mengetahui tentang etanol. Namun, kita semua sangat awam tentang minuman keras atau minuman beralkohol. Mungkin tidak semua pernah mengonsumsi, namun paling tidak mengetahui dampak negatif mengonsumsinya. Minuman keras atau minuman beralkohol yang sering kita dengar tersebut sebenarnya mengandung etanol.
Terdapat 3 jenis minuman beralkohol atau minuman keras, yaitu: bir, minuman anggur dan spiritus. Masing-masing dengan kadar etanol berbeda-beda
. Spiritus dan vodka mengandung etanol yang telah mengalami proses pemurnian dan berada dalam kadar yang lebih tinggi.
Kandungan etanol dalam minuman keras, seperti bir biasanya berkisar antara 4%-6%, namun ada produk yang dapat mencapai hingga 12%. Minuman anggur dapat mengandung 9%-16% etanol. Sedangkan produk dengan kadar etanol lebih tinggi seperti spiritus, dapat mengandung 20% hingga mencapai 96% etanol.
Berdasarkan akar sejarahnya, minuman beralkohol sebenarnya dikonsumsi oleh mereka yang tinggal di dataran eropa maupun wilayah berudara dingin dengan tujuan untuk menghangatkan tubuh. Namun, dengan berkembangnya kebudayaan, konsumsi minuman beralkohol menjadi kehilangan arah dan menimbulkan banyak kebiasaan negatif sehingga sebaiknya dihindari.
Dampak konsumsi minuman beralkohol jangka pendek dapat menyebabkan keracunan dan dehidrasi. Etanol merupakan bahan kimia yang dapat memberikan efek depresi sistem saraf pusat sehingga dalam jangka panjang, konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada otak dan juga hati serta dapat menyebabkan kecanduan yang sulit untuk diatasi. Konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko terjadinya berbagai kanker pada sepanjang saluran pencernaan dan juga kanker payudara.
Berbeda lagi dengan minuman keras oplosan. Minuman keras oplosan merupakan campuran antara minuman beralkohol dengan berbagai bahan lain yang dicampur dengan takaran sembarangan sehingga dapat menyebabkan efek samping beragam, yang tersering adalah keracunan. Minuman beralkohol yang sering digunakan biasanya adalah vodka, minuman anggur dan bir. Bahan-bahan yang sering dicampurkan adalah spiritus, metanol, minuman berenergi, minuman bersoda, dan obat-obatan.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, spiritus merupakan minuman beralkohol yang mengandung etanol dalam kadar tinggi. Pencampuran spiritus dengan minuman beralkohol lainnya meningkatkan tingginya kandungan alkohol dalam minuman tersebut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping, termasuk keracunan.
Metanol
Sedangkan metanol bukan merupakan jenis alkohol untuk dikonsumsi. Metanol merupakan jenis alkohol yang digunakan untuk bahan bakar ataupun pelarut (misal: pelarut untuk cat, cairan pembersih, dll). Metanol juga merupakan bahan yang sangat beracun bagi manusia. Konsumsi sebesar 10 mL saja dapat menyebabkan kerusakan saraf mata. Konsumsi yang lebih besar lagi dapat menyebabkan efek keracunan fatal hingga menyebabkan kematian.
Minuman berenergi, minuman bersoda ataupun obat-obatan apapun yang dicampur dengan minuman keras dapat menyebabkan interaksi bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko keracunan.
Pada dasarnya konsumsi minuman beralkohol memberikan berbagai dampak negatif baik bagi kesehatan fisik maupun mental, terutama karena dapat menyebabkan efek kecanduan sehingga sebaiknya dihindari.