Olahraga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan bentuk tubuh
. Namun, ternyata tidak semua jenis olahraga membawa dampak baik pada tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Christoph Stehling, MD seorang peneliti dari
University of California,
San Fransisco yang juga residen radiologi di
University of Muenster, Germany menyatakan bahwa pada wanita dan pria usia paruh baya yang melakukan aktivitas fisik tinggi, dapat mengalami kerusakan pada lutut dan meningkatkan risiko osteoartitis.
Olahraga dengan intensitas tinggi (
high-impact), aktivitas yang melibatkan organ penopang tubuh seperti berlari dan meloncat kurang baik untuk kesehatan lutut dan membawa risiko cedera yang besar. Sedangkan olahraga dengan intensitas rendah (
low-impact) seperti renang dan bersepeda, dapat melindungi dari penyakit tulang rawan dan mencegah tulang rawan yang sehat menjadi sakit.
Penelitian dilakukan pada pria dan wanita paruh baya, yang tergolong ke dalam kisaran berat badan sehat. Partisipan kemudian dibagi menjadi tiga kelompok; Kelompok dengan aktivitas ringan, sedang, dan tinggi berdasarkan tingkat aktivitas fisik mereka, termasuk apa saja dari mulai berlari di lapangan dan mencuci lantai dapur.
Pada orang yang melakukan aktivitas tingkat tinggi seperti jalan, olahraga atau jenis latihan lainnya selama beberapa jam dalam seminggu, begitu juga pekerjaan lapangan dan rumah tangga, kemudian dilakukan skrining MRI pada lutut, mencari tanda adanya kerusakan tulang, sendi dan tulang rawan.
Hasil menyatakan bahwa mereka yang tergabung dalam kelompok aktivitas tinggi memiliki kerusakan yang lebih, seperti luka pada tulang rawan dan jaringan pengikat sendi dan penumpukan cairan pada sumsum tulang, dibandingkan mereka yang termasuk kelompok aktivitas ringan.
Beberapa kasus ditemukan keluhan mirip gejala osteoarthritis dalam hubungannya dengan aktivitas olahraga usia diatas paruh baya. Gejala yang muncul seperti halnya nyeri, kekakuan dan inflamasi atau pembengkakan pada sendi. Osteoarthritis sendiri merupakan suatu penyakit yang memiliki berbagai gejala dan memiliki arti inflamasi pada sendi. Umumnya mengenai tangan, kaki, tulang belakang, dan sendi besar yang menopang tubuh. Terdapat 2 jenis dari osteoartitis, yaitu primer yang biasa menyerang saat usia di atas 45 tahun dan merupakan bagian dari proses penuaan alami. Sedangkan sekunder, terjadi kurang dari usia 45 tahun dan dapat disebabkan oleh trauma, penyakit metabolik ataupun genetik. Beberapa faktor risiko dari osteoarthritis adalah wanita usia lebih dari 45 tahun, berat badan berlebih, aktivitas fisik berlebih yang banyak melibatkan sendi, riwayat trauma berulang pada sendi, dan adanya kristal pada cairan sendi atau tulang.
Dengan mengetahui bahwa salah satu faktor risiko osteoarthritis berasal dari aktivitas fisik yang berlebih dan terutama melibatkan sendi-sendi penopang tubuh, maka kita dapat memilah-milah jenis olahraga mana yang dapat dilakukan guna memperkecil kejadian trauma pada persendian yang tentunya dapat memperkecil pula kemungkinan terjadinya osteoarthritis.