Pasien penderita penyakit jantung yang mengonsumsi obat anti pembekuan Plavix aman meminum obat untuk meredakan asam lambung golongan
Proton Pump Inhibitor (PPI), analisis dari 2 penelitian terdahulu
.
Penemuan yang saat ini sedang berkembang sepertinya justru terlihat kontradiktif dengan penelitian terdahulu, dimana didapatkan bahwa pasien jantung yang mengonsumsi Plavix, justru mendapatkan efek negatif bila dikombinasikan dengan obat golongan PPI, terutama Prilosec. Pada penelitian yang terbaru, dilaporkan pada bulan Maret 2009, pasien serangan jantung yang mengonsumsi Plavix dengan PPI memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita serangan jantung kedua dibandingkan dengan pasien jantung lain yang tidak meminum Plavix tanpa kombinasi PPI.
Plavix dan jenis obat anti pembekuan lainnya seperti Effient, yang telah disetujui oleh FDA, diberikan kepada pasien dengan sumbatan di jantungnya dan diberikan bersama dengan aspirin untuk mencegah pembekuan atau penyumbatan di pembuluh darah yang mengakibatkan serangan jantung kedua atau stroke. PPI seperti Prilosec, Nexium, Prevacid, dan Protonix, terkadang diberikan untuk mengurangi risiko perdarahan saluran cerna akibat dari pemberian obat anti pembekuan.
PPI Tidak Bermasalah dengan Plavix
Analisis yang terbaru menunjukkan tidak adanya peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian pada pasien yang meminum PPI dan Plavix atau Effient.
“Kami tidak menemukan kaitan antara PPI dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular untuk pasien yang meminum kedua golongan obat tersebut,” kata ketua penelitian, Michelle L. O’Donoghue, MD. “Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai mengapa studi yang dilakukan akhir-akhir ini menunjukkan perbedaan dengan analisis sebelumnya.”
Salah satu teori yang ada adalah kemungkinan PPI diberikan pada pasien penyakit jantung yang berat atau sudah berkomplikasi. Dua buah penelitian besar dengan melibatkan sekitar 13600 pasien yang memiliki riwayat serangan jantung atau unstable angina diterapi dengan 1 atau 2 obat tersebut. Pasien di penelitian ini lebih muda dan sangat kecil memiliki riwayat diabetes atau kegagalan ginjal dibandingkan dengan pasien yang berpartisipasi di penelitian sebelumnya yang memiliki kondisi lebih berat dengan penggunaan PPI.
“Hal ini dapat menjelaskan mengapa pasien yang diberikan PPI pada penelitian sebelumnya memiliki hasil akhir yang kurang baik,” kata O’Donoghue. Sepertiga pasien di penelitian ini juga mengonsumsi PPI namun PPI di sini kemungkinan tidak memiliki kaitan dengan peningkatan risiko serangan jantung kedua, stroke, atau gangguan kardiovaskular meskipun dikombinasikan dengan obat anti pembekuan.
PPI Tidak Cocok untuk Semua Kasus
Penelitian yang dipublikasikan di dalam jurnal
The Lancet ini menyebutkan bahwa PPI dan obat anti pembekuan dapat dikombinasikan dengan aman pada pasien yang memang memiliki indikasi penggunaan kedua obat tersebut. Namun PPI jangan diberikan pada semua pasien yang mengonsumsi Plavix atau Effient. Pada bagian editorial, peneliti Dirk Sibbings menuliskan bahwa penggunaan PPI dapat memiliki risiko apabila diberikan pada subpopulasi pasien penyakit jantung yang secara genetik memiliki predisposisi mengurangi kerja atau respon dari obat anti pembekuan ini.